Satu malam
sudah ia menyapa
Wahai hujan,
mengapa engkau menyapaku di saat keadaan terapuhku?
Bukankah engkau
tahu bahwa engkau adalah refleksi nyata dari perasaan hati ini
Tapi,
sepertinya hanya engkau yang mampu mengerti
Lelah dan
kecewa bercampur menjadi satu
Marah dan kesal
membumbung tinggi di angkasa diri
Perasaan hati
tak menentu, seperti halnya tak menentunya kedatanganmu
Tapi mengapa
hanya aku yang bisa merasakannya?